Dahulu, laptop yang diciptakan oleh para produsen kebanyakan menggunakan baterai yang sifatnya bisa dilepas (removable battery).
Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman, para produsen mencoba untuk mulai meninggalkan baterai laptop yang bersifat removable tersebut. Sebagai salah satu gantinya, maka laptop saat ini menggunakan baterai tanam (non-removable battery), yang tak bisa dilepas.
Sebenarnya, teknologi baterai laptop yang bersifat non-removable ini sendiri sudah lebih dahulu digunakan pada pabrikan teknologi yang memproduksi smartphone (ponsel pintar).
Mengapa demikian? Karena dengan penggunaan baterai tanam, ternyata dianggap usianya jauh lebih tahan lama, dibandingkan dengan baterai yang bisa dilepas. Akan tetapi, ternyata, awet atau tidaknya baterai, sebenarnya kembali lagi kepada cara pemakaian si pengguna atau pemilik laptop.
Nah, lantas, bagaimana cara merawat baterai laptop tanam atau yang bersifat non-removable battery tersebut? Yuk simak baik-baik!
Cara Merawat Baterai Laptop Tanam (Non-Removable Battery)
Cara Merawat Baterai Laptop Tanam, via reddit.com |
1. Tetap Jaga Suhu Laptop agar Tidak Panas
Masalah suhu memang menjadi salah satu masalah yang begitu klasik oleh para pemilik laptop. Menjaga suhu laptop agar tetap bisa stabil, menjadi salah satu cara agar baterai laptop tanam tetap awet dan selalu dalam keadaan prima.
Suhu laptop yang tinggi memang menjadi salah satu ancaman atau bahaya utama dalam baterai laptop non-removable. Maka dari itu, dibutuhkan adanya perhatian ekstra untuk menangani masalah klasik yang satu ini.
Yang bisa kamu lakukan paling pertama untuk menjaga suhu laptop, maka letakkan di suhu ruangan dengan kondisi yang tepat. Usahakan memiliki pendingin ruangan apabila kamu sedang menggunakan laptop.
Apabila kamu tak memiliki atau tak menggunakan AC (air conditioner), maka kamu sendiri bisa menggunakan kipas sebagai salah satu gantinya.
Tips
- Gunakan Cooling Pad. Jika kamu tak memiliki AC atau ruangan yang cukup untuk menangani masalah yang terjadi ini, maka kamu disarankan untuk membeli cooling pad. Cooling pad mampu mendinginkan suhu pada laptop, sehingga sirkulasi udara yang ada pada laptop bisa tetap terjaga dengan baik, sehingga kinerja laptop menjadi lebih optimal dan tidak gampang panas.
- Tidak Menggunakan di Atas Kasur. Tidak diperkenankan dan memang tidak ada sejarahnya untuk menggunakan laptop di atas tempat tidur (kasur), atau bahkan guling, bahkan bantal. Justru dengan penggunaan seperti ini, bisa membuat suhu laptop kian panas, karena teksturnya tak mampu menyerap panas, sirkulasi udara buruk karena permukaan yang tidak rata, bahkan bisa terjadi bad sector. Hati-hati!
2. Buatlah Baterai Laptop Selalu Terisi
Tingkat daya yang terisi juga ikut andil yang cukup penting terhadap awet atau tidaknya sebuah baterai laptop yang bersifat non-removable battery.
Bahkan, produsen laptop yang berasal dari Amerika Serikat, yaitu HP (Hewlett Packard) merekomendasikan atau menyarankan jika baterai laptop setidaknya harus menyimpan 50% hingga 70% daya saat disimpan dalam suhu 20 hingga 25 derajat celcius.
Tips
Apabila kamu tak menggunakan laptop dalam jangka waktu yang bisa dibilang cukup lama, seperti pada saat liburan atau urusan yang lain, maka hal ini wajib diperhatikan.
Selalu pastikan baterai laptop tanam kamu tetap terisi, antara kurang lebih 50% hingga 70%, sehingga saat dibuka kembali beberapa hari selanjutnya, atau beberapa minggu selanjutnya, laptop masih bisa menyala karena masih terisi baterai.
Jika kamu tak memperhatikan satu hal ini, malah-malah bisa jadi laptop tak menyala, karena kehabisan baterai dan kamu sendiri kebingungan karena takut terjadi apa-apa pada laptop.
3. Perhatikan Proses Charging dan Penggunaannya
Proses Charging Laptop, via popsci.com |
Pasti beberapa orang bertanya-tanya, "kapan kondisi atau waktu yang tepat untuk menggunakan laptop melalui daya baterai?", hingga bahkan "kapan menggunakan laptop menggunakan daya langsung dari listrik rumah?".
Sebenarnya, tidak masalah untuk mencolokkan laptop ke listrik seharian saat kita menggunakannya di kantor, ataupun saat sedang di rumah.
Pada pasalnya, laptop yang terbaru sekarang ini memang sudah dirancang dalam menjaga daya ke baterai, mengatasi terjadinya over-charge. Akan tetapi, walaupun demikian kamu juga harus tetap berhati-hati!
Perlu diingat, karena proses charging itu bisa memuat adanya panas atau suhu yang berlebih, apalagi jika over-charge. Maka, tetap jaga posisi dan ventilasi ruangan tetap berjalan baik dan lancar.
Tips
Untuk kejadian atau masalah yang seperti ini, alangkah baiknya tunggu hingga proses charging tersebut mencapai hingga 100%. Setelah itu, walau memang laptop dirancang sedemikian rupa agar tidak over-charge, tetap saat sudah 100%, alangkah baiknya dicabut.
Sementara itu, apabila kamu menggunakannya dalam jangka waktu yang lama, apabila baterai sudah kembali low, semisal sudah ada indikator diisi ulang yang muncul di layar laptop, sebaiknya charge lagi, hingga penuh.
4. Jangan Pernah Habiskan Baterai Laptop Hingga 0%!
Kamu juga harus mengingat, jika perangkat elektronik itu bisa rusak kapan saja, apalagi jika penggunanya tak merawat laptop dengan baik, dengan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan salah satu hasil tes dari batteryuniversity.com, membuktikan jika baterai yang digunakan hingga habis, ternyata mempunyai usia yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan baterai yang di-charge sebelum ia habis.
Tips
Maka dari itu, perhatikan juga seperti pada poin sebelumnya, di mana penggunaan laptop jangan benar-benar hingga habis baterainya.
Lagi-lagi, apabila muncul notifikasi baterai lemah, jangan pernah diabaikan. Segera siapkan charger untuk charging laptop kamu sebelum terlambat hingga pada akhirnya laptop mati.
5. Tidak Memaksa Laptop untuk Bekerja Terlalu Keras
Cara merawat baterai laptop tanam yang ke-5 ini bergantung terhadap penggunaan kalian. Perlu kalian ketahui lebih dalam, laptop yang sesungguhnya itu didesain untuk pekerjaan yang relatif lebih singkat. Kita tak bisa menyamakan dengan PC (personal computer), yang bisa bekerja hingga 24 jam lamanya non-stop!
Nah, seringkali, kita sendiri tak sadar jika urusan pekerjaan yang menumpuk, membuat laptop harus digunakan dan harus bekerja lebih keras dari biasanya, atau dari yang disarankan. Hal ini yang mampu membuat suhu laptop jadi lebih panas, dan pada akhirnya terjadilah overheat (panas berlebih).
Jika terjadi overheat (terlalu panas), tidak hanya mempengaruhi kinerja dari laptop saja, melainkan juga bisa mempengaruhi daya tahan baterai. Apabila laptop panas, maka baterai juga ikut panas.
Pada akhirnya, baterai akan lebih cepat rusak dan tak tahan lama untuk digunakan.
Tips
- Jangan menaruh laptop di kasur. Seperti yang ada di poin pertama, tidak diperkenankan untuk meletakkan di kasur, sofa atau pangkuan, karena bisa merusak sirkulasi udara dengan permukaan yang tidak rata. Jika hal ini dilakukan, maka laptop akan panas lebih cepat dan bisa terjadi panas berlebihan.
- Gunakan laptop secara wajar. Gunakanlah laptop secara wajar, maksudnya di sini berarti untuk memberikan sedikit waktu jeda, sehingga laptop bisa diistirahatkan sejenak. Jangan pernah menggunakan laptop terlalu lama, hingga berjam-jam lamanya, tanpa henti.
- Tidak menggunakan laptop secara multitasking. Menggunakan laptop multitasking terhadap beberapa program aplikasi memang tidak mengapa. Akan tetapi, cobalah lihat, jika kamu menjalankan banyak program secara bersamaan, ternyata bisa membuat daya baterai laptop terkuras jauh lebih cepat!
- Tidak memainkan game berat. Laptop memang pada dasarnya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan atau tugas, di mana didesain untuk penggunaan yang ringan. Apabila ingin memainkan game berat, bisa gunakan laptop khusus gaming.
6. Gunakan Selalu Charger Original dan Kompatibel
Pernahkah kamu mengisi daya baterai dengan charger yang bukan bawaan dari laptop?
Semisal, salah satu contoh gampangnya saja. Saat di sekolah, kelupaan membawa charger, namun ada teman yang membawa charger dengan merk laptop yang sama, lantas kamu meminjam.
Ternyata bukan seperti itu caranya! Cara yang tersebut salah! Jangan pernah lakukan kebiasaan buruk itu lagi.
Karena pada dasarnya, masing-masing charger ternyata mempunyai isi daya yang berbeda-beda, dan disesuaikan dengan spesifikasi dari laptop itu sendiri.
Tips
Kamu harus benar-benar memastikan jika charger yang kamu miliki itu asli bawaan dari laptop.
Jika dalam situasi atau kondisi di atas, maka alangkah baiknya jangan meminjam charger. Lebih baik mematikan laptop (shut down) jika sudah mulai akan habis daya baterainya.
Jika semisal charger yang digunakan sudah rusak, maka beli charger original di tempat laptop terpercaya atau di gerai terpercaya. Bahkan jika ada official store, lebih baik pilih itu.
Walau memang harganya melambung tinggi, tembus hingga ratusan ribu rupiah, tidak mengapa, karena ini kebutuhan jangka panjang, daripada harus membelinya dengan yang bajakan.
Jangan sesekali menggunakan charger bajakan, karena memang charger original dan bajakan terdapat perbedaan, bisa jadi bedanya di tegangan arus listrik. Jadi, listrik yang masuk dan keluar tidak seimbang. Hal ini tentu tak direkomendasikan sama sekali.
7. Perhatikan Usia Baterai Laptop
Perhatikan Usia Baterai Laptop, via easyways.net |
Yang terakhir, pasti ada banyak yang bertanya terkait dari penggunaan baterai laptop tanam, "berapa lama usia baterai laptop agar bisa bertahan dalam kondisi yang bagus?".
Kebanyakan orang hampir tidak bisa menjawab pertanyaan ini, karena memang ini pertanyaan yang bisa jadi tak perlu dijawab juga. Pada kasarannya, memang usia laptop itu sendiri tergantung dari pemakaian pengguna.
Tidak hanya itu saja, karena memang masing-masing produsen juga memiliki klaim akan daya tahan baterai yang berbeda-beda, tidaklah sama satu antara yang lainnya.
Akan tetapi, kebanyakan para penggiat teknologi mengungkap jika kebanyakan perangkat elektronik itu bisa bertahan hingga 300 bahkan 500 siklus charging yang dilakukan dalam kondisi yang prima.
Jika kesulitan dengan hal tersebut, bisa diungkap masa tahan baterai laptop paling tidak 2 tahun. Maksimalnya 3 tahun itu juga sudah sangat baik, sebelum kondisinya menurun drastis.
Tips
Jika sudah mengetahui penggunaan daya baterai atau siklus baterai tersebut, nah di sinilah peran pentingnya kalian sebagai pengguna.
Mengingat usia dari laptop juga tak lama, maka disarankan saat pengisian daya, harus benar-benar full! Jangan nanggung.
Misal, saat daya baterai baru di-charging dan menunjukkan 65%, 70%, 80% dan yang lainnya di bawah 100%, jangan langsung dicabut!
Ingat, daya tahan baterai bergantung terhadap seberapa banyak sering kamu melakukan proses charging. Maka, diusahakan agar bisa 100% saat charging laptop.
Advertisement